Geotermal FTTM-ITB dan SNU Kembali Selenggarakan Course & Field Excursion Geothermal
Bandung, 28 Agustus 2024 — Program Studi Magister Teknik Geotermal Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (FTTM ITB) bersama Seoul National University (SNU) kembali berkolaborasi dalam “Course & Field Excursion Geothermal“. Acara ini dipimpin oleh Prof. Seokwon Jeon, Direktur Convergence and Open Sharing System (COSS) untuk New Energy Industry, dan diikuti oleh 20 mahasiswa dari berbagai kampus Korea seperti LX International, Korea University, dan Hanyang University. Kegiatan berlangsung dari tanggal 28 hingga 29 Agustus 2024.
Tujuan Course Geothermal & Field Excursion ini adalah:
- Memperdalam pengetahuan tentang teknologi panas bumi, terutama dalam pembangkit listrik dan manifestasinya.
- Menciptakan peluang kolaborasi antara SNU dan ITB dalam penelitian dan pengembangan teknologi energi terbarukan berbasis panas bumi.
- Meningkatkan pertukaran akademis antara dosen dan mahasiswa kedua institusi serta memperkaya pemahaman tentang tantangan dan peluang di bidang energi baru terbarukan.
Berikut jadwal Course Geothermal & Field Excursion:
Pada hari pertama, mahasiswa SNU dan ITB mengikuti “Geothermal Course” di Aula Lantai 1 Gedung Riset dan Museum Energi & Mineral ITB. Dr. Ir. Dedy Irawan, Ketua Program Studi Geotermal, dan Prof. Seokwon Jeon, Direktur COSS untuk New Energy Industry, membuka acara tersebut.
Gambar 2. Sambutan oleh Prof. Seokwon. |
Gambar 3. Sambutan dari Dr. Dedy Irawan. |
Lima presentasi disampaikan oleh para ahli dari ITB dan SNU:
- Ir. Nenny Miryani Saptadji, Ph.D. (ITB): “General Overview of Geothermal Energy Sources and Their Utilization in Indonesia”
- Prof. Seokwon Jeon (SNU): “Role of Rock Engineering for Carbon Neutrality”
- Prof. Hendra Grandis (ITB): “Magnetotellurics (MT) for Geothermal Exploration in Indonesia”
- Prof. Eunhyea Chung (SNU): “Mineral Recovery in Geothermal Power Plant”
- After Pasaribu (ITB): “Geotourism in Karaha Crater”
Gambar 4. Presentasi Dr. Nenny Saptadji. |
Gambar 5. Presentasi Prof. Seokwon. |
Gambar 6. Presentasi Prof. Hendra. |
Gambar 7. Presentasi Prof. Eunhyea. |
Gambar 8. Presentasi After Pasaribu. |
Gambar 9. Foto Bersama para Presenter. |
Setelah presentasi, peserta melakukan persiapan untuk ekskursi lapangan, termasuk pembagian kelompok, penjelasan kegiatan, dan pembagian peralatan. Hari pertama ditutup dengan tur kampus ITB.
Gambar 10. Foto suasana Course. |
Gambar 11. Foto Bersama presenter dan peserta. |
Gambar 12. Prof. Seokwon sign board. |
Gambar 13. Prof. Eunhyea sign board. |
Gambar 15. Foto bersama di Prodi Geotermal. |
Gambar 16. Foto bersama di Plawid. |
Pada hari kedua, peserta dan instruktur berkumpul di gerbang utama ITB untuk melaksanakan ekskursi lapangan ke PLTP Karaha dan Kawah Karaha. Perjalanan dari Bandung ke Karaha memakan waktu sekitar 3–4 jam dengan jarak tempuh kurang lebih 78 km. PLTP Karaha dan Kawah Karaha berlokasi di Tasikmalaya, Jawa Barat, dan dimiliki oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Pembangkit ini telah beroperasi sejak tahun 2018 dengan kapasitas terpasang 30 MW (1 Unit) dan mampu memasok listrik untuk 33.000 rumah.
Tujuan ekskursi lapangan ini adalah memahami konsep sistem hidrotermal melalui pengamatan manifestasi kawasan geotermal Karaha dan mempelajari Steamfield Above Ground System (SAGS) PLTP Karaha.
Berikut ini program book Course&Field Excursion Geothermal SNU-ITB (download)
Setibanya di lokasi, peserta dan instruktur langsung disambut oleh pihak PGE Karaha yang diketuai oleh Apriansyah di kantor PGE. Acara dimulai dengan pembukaan dan sambutan dari ITB, SNU, dan PGE, dilanjutkan dengan pemutaran video Safety Induction dan Overview PLTP Karaha.
Gambar 17. Overview PLTP Karaha. |
Gambar 18. Penayangan Safety Induction. |
Gambar 19. Foto bersama. |
Peserta diwajibkan mengisi formulir kunjungan dan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai protokol kesehatan dan keselamatan kerja PT PGE. APD yang wajib digunakan meliputi safety helmet, safety shoes, wearpack, dan earplug. Sebelum melakukan site visit, peserta dan instruktur harus mengikuti pengarahan safety induction dari Departemen HSE PLTP Karaha bagian Produksi.
Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan. Area pertama yang dikunjungi adalah sistem perpipaan dan titik “looping” pipa. Selanjutnya, peserta mengunjungi “wellpad” dan pembangkit listrik. Di sini, mereka diperkenalkan dengan berbagai fasilitas produksi seperti generator, turbin, cooling tower, control room, dan fasilitas lainnya.
Gambar 20. Foto bersama di jalan menuju PLTP. |
Gambar 21. Foto bersama di titik looping pipa. |
Gambar 22. Foto bersama di power house. |
Gambar 23. Foto bersama di wellpad. |
Kegiatan di PLTP diakhiri dengan makan siang bersama di kantor PGE. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penutupan, berbagi kesan dan pesan, foto bersama, serta pemberian cendera mata.
Gambar 24. Pemberian momento PGE-SNU. | Gambar 25. Pemberian momento PGE-ITB. | Gambar 26. Foto bersama. |
Kegiatan berlanjut ke area Kawah Karaha yang dikelola oleh Perhutani sebagai Geowisata Geotermal. Peserta diwajibkan mematuhi protokol keselamatan, termasuk mengenakan topi, sepatu tracking, pakaian lengan panjang, dan celana panjang. Langkah-langkah ini diperlukan karena adanya potensi bahaya seperti gas beracun H₂S, air panas, bau belerang, dan hewan liar. Lokasi yang dikunjungi meliputi manifestasi air panas, fumarol, dan solfatara di Kawah Karaha. Dr. Suryantini dan asistennya melakukan demonstrasi, termasuk pengukuran suhu air, pH, Total Dissolved Solid (TDS), konduktivitas, dan salinitas menggunakan termokopel gas dan air. Mereka juga memplot titik observasi menggunakan GPS. Kunjungan diakhiri dengan sesi foto bersama.
Gambar 27. Foto bersama di Kawah Karaha. |
Gambar 28. Foto bersama di Kawah Karaha. |
Gambar 29. Pejelasan dari Dr. Suryantini. |
Kegiatan hari kedua diakhiri dengan makan malam di sebuah restoran Sunda. Para peserta dan instruktur berbagi kesan dan pesan, sebelum akhirnya melakukan perjalanan pulang ke Bandung.
Gambar 30. Foto makan bersama perserta. |
Gambar 31. Penutupan acara di resto Sunda. |
No Comments