Enter your keyword

Manajemen Reservoir

Order Via WA https://wa.me/+6285314845860 | TokoPedia https://www.tokopedia.com/geothstore | Shopee https://shopee.co.id/geotermalitb_store

Dedikasi

Buku ini saya persembahkan untuk anak didik saya di kampus ITB, juga untuk generasi muda di perguruan tinggi lain yang sedang mempelajari bidang Teknik Panas Bumi, dan generasi muda di industri yang terlibat langsung dalam kegiatan pengelolaan panas bumi.

 

Melalui buku ini diharapkan pembaca memperoleh pembelajaran mengenai bagaimana pengelolaan sumber daya panas bumi, khususnya pengelolaan reservoir (manajemen reservoir) dilakukan agar energi panas bumi dapat dimanfaatkan untuk jangka waktu panjang, secara berkelanjutan, hingga dapat tersedia tidak hanya untuk generasi sekarang, tapi juga untuk generasi yang akan datang.

 

Semoga buku ini berguna untuk pembelajaran mengenai bagaimana perencanaan dan analisis dilakukan, keputusan diambil pada saat para pendahulu kita mengelola lapangan panas bumi yang telah beroperasi cukup lama di Indonesia seperti Kamojang (40 tahun), Awibengkok-Salak (30 tahun), Darajat (30 tahun) dan Wayang Windu (23 tahun). Penulis berusaha mengumpulkan semua informasi baik dari makalah maupun dari rekan-rekan praktisi di industri panas bumi di Indonesia, untuk bisa membuat rangkuman mengenai manajemen reservoir yang dilakukan di keempat lapangan tersebut.

 

Penulis berterimakasih kepada rekan-rekan dari Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) serta dari industri geotermal, antara lain dari PT Pertamina Geotermal Energy, Star Energy Geotermal Ltd., PT Geo Dipa Energi, dan Supreme Energy Ltd., yang telah berbagi ilmu, pengetahuan, dan pengalamannya.

 

Penulis mengucapkan terima kasih kepada civitas akademik Program Studi Magister Teknik Geotermal ITB, khususnya kepada Taufiq Rachman atas bantuan yang diberikan untuk penerbitan buku ini dan buku-buku terdahulu, yaitu Teknik Geotermal dan Teknik Produksi Geotermal.

 

Penjelasan Singkat Setiap Bab

Buku ini memberikan pengetahuan dasar mengenai pengelolaan sumber daya energi panas bumi, khususnya yang terkait dengan pengelolaan atau manajemen reservoir panas bumi, sebagai asset utama perusahaan. Pokok Bahasan dari buku ini prinsipnya sama dengan yang diberikan pada kuliah ‘Manajemen Reservoir Geotermal’ di Program Studi S2 Teknik Geotermal ITB.Buku ini terdiri dari 9 (sembilan) bab, masing-masih adalah sebagai berikut:

 

  • Bab I berjudul ‘Pendahuluan’, menjelaskan latar belakang dan tujuan dari pengelolaan sumber daya energi panas bumi, serta sistematika penulisan buku.&lt
  • Bab II berjudul ‘Pengertian Pengelolaan Sumber Daya Energi Panas Bumi Berkelanjutan’, menjelaskan tentang ‘asas berkelanjutan’ dalam penyelenggaraan kegiatan panas bumi yang diamanatkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi, serta konsep pembangunan berkelanjutan dalam penyelenggaraan kegiatan pengusahaan panas bumi, sebagai amanat dari Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam Bab ini juga dibahas mengenai definisi keberlanjutan dan pembangunan keberlanjutan dalam pengusahaan panas bumi, dari beberapa pakar panas bumi. Selain menjelaskan pengertian tentang pengelolaan sumber daya energi panas bumi yang berkelanjutan, dalam Bab ini juga dibahas alasan mengapa perlu dilakukan pengelolaan dan tujuan dari pengelolaan sumber daya panas bumi.
  • Bab III berjudul ‘Regulasi Terkait Pengelolaan Sumber Daya Energi Panas Bumi, yaitu sebagaimana diatur dalam  Undang-Undang No. 30/2007 tentang Energi , Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-undang No. 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi. Bab ini diakhiri dengan rangkuman amanat Undang-Undang Tentang Energi, Panas Bumi dan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan untuk Pengelolaan Sumber Daya Panas Bumi. Bab ini juga membahas secara singkat Undang-undang lain yang penting untuk dipahami, yaitu UU No. 6 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim), dan UU No. 17 Tahun 2004 Tentang Pengesahan Kyoto Protocol to The United Nations Framework Convention on Climate Change (Protokol Kyoto Atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Perubahan Iklim.
  • Bab IV berjudul ‘Proses Manajemen Reservoir Panas Bumi’, menjelaskan mengenai tujuan manajemen reservoir, proses manajemen reservoir mulai dari (1) penetapan target dan strategi, (2) rencana pengembangan, (3) implementasi atau pelaksanaan, (4) pemantauan atau monitoring dan (5) evaluasi. Juga dibahas mengenai implementasi diterapkannya prinsip pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable development) di bidang panas bumi.
  • Bab V berjudul ‘Realisasi Pengelolaan Sumber Daya Panas Bumi di Lapangan Kamojang’. Pengelolaan sumber daya energi panas bumi di Indonesia, sebagaimana di amanatkan Undang-undang tersebut, sesungguhnya telah dilaksanakan di lapangan-lapangan yang ada di Indonesia pada saat ini (existing fields). Untuk pembelajaran, dalam Bab ini akan dipelajari upaya-upaya yang dilakukan dalam pengelolaan reservoir di lapangan Kamojang, lapangan panas bumi pertama di Indonesia yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, dan telah berhasil menjaga pasokan uap ke PLTP dan membangkitkan listrik secara berkelanjutan hingga sekarang, setelah beroperasi selama 40 tahun. Bab ini juga membahas secara singkat mengenai program pengelolaan lingkungan yang dilakukan di area Kamojang dan sekitarnya.
  • Bab VI berjudul ‘Realisasi Pengelolaan Sumber Daya Panas Bumi di Lapangan Darajat’. Lapangan Darajat adalah lapangan dominasi uap kedua di Indonesia yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Lapangan ini bertetanggaan dengan lapangan Kamojang, hanya sekitar 9 km jaraknya. Produksi uap untuk membangkitkan listrik di PLTP Darajat telah berlangsung selama 30 tahun. Dalam Bab ini akan dipelajari upaya-upaya yang dilakukan dalam pengelolaan reservoir di lapangan Darajat untuk menjaga produksi uap dan listrik berkelanjuan.
  • Bab VII berjudul ‘Realisasi Pengelolaan Sumber Daya Panas Bumi di Lapangan Awibengkok-Salak’. Lapangan Awibengkok-Salak merupakan lapangan yang menarik untuk pembelajaran, karena lapangan ini merupakan lapangan dominasi air pertama di Indonesia yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Lapangan ini juga merupakan lapangan dengan kapasitas PLTP terbesar di Indonesia. Produksi uap untuk membangkitkan listrik di PLTP Darajat telah berlangsung selama 30 tahun. Dari aspek keteknikan, lapangan panas bumi Awibengkok- Salak seperti hal-nya lapangan-lapangan dominasi air di negara-negara lain, banyak tantangan dalam pengelolaannya, karena sumur-sumur nya menghasilkan campuran uap air, dengan jumlah air hasil pemisahan dalam separator yang cukup banyak dan harus diinjeksikan kembali ke bawah permukaan, tidak ada yang dibuang di permukaan. Inovasi yang dilakukan dalam manajemen produksi dan injeksi, serta upaya-upaya peningkatan produksi sumur, menarik untuk dipelajari.
  • Bab VIII berjudul ‘Realisasi Pengelolaan Sumber Daya Panas Bumi di Lapangan Wayang-Windu’. Lapangan Wayang-Windu merupakan lapangan yang menarik untuk pembelajaran, karena untuk pembangkitan listrik menggunakan unit pembangkit dengan kapasitas besar, yaitu 110 MW untuk unit-1 dan 117 MW untuk unit-1; pada masa itu merupakan unit pembangkit paling besar di Indonesia, bahkan di dunia. Menarik untuk mempelajari upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga kelangsungan produksi uap dan listrik hingga saat ini, setelah 23 tahun beroperasi.
  • Bab IX berjudul ‘Pengelolaan Sumber Daya Panas Bumi di Beberapa Lapangan Di Negara Lain’. Bab ini membahas pengelolaan sumber daya energi panas bumi di beberapa lapangan di negara lain, yaitu lapangan the Geyser – USA , lapangan Southern Negros – Philippines, lapangan Tongonan – Philippines, lapangan Northern Negros – Philippines lapangan Ahuchapan – El Savador, lapangan Hatchobaru – Japan.

Download Daftar Isi (Daftar_Isi_Manajemen_Reservoir.pdf)